Posted by : Unknown Kamis, 18 April 2013

Budaya instan semakin merebab, menyebar bak jamur di musim hujan. Tapi ini fakta. Masyarakat kita lebih memilih jalan instan ketimbang harus melewati proses konvensional. Sebagai contoh: pesan, dulu untuk saling memberi pesan (tertulis) kita perlu menggunakan jasa kantor pos. Sekarang, kita tidak perlu repot pergi ke kantor pos untuk sekedar bertukar pesan. Cukup dengan SMS,EMAIL,JEJARING SOSIAL bahkan Instant Messaging.
Di satu sisi budaya instan sangat mempermudah kita untuk berbagi informasi, menghemat waktu serta ruang. Seperti mie instan, fast food dll. Pokoknya serba instan. Tapi di sisi lain, budaya instan yang tidak pas malah akan berakibat fatal. Seorang siswa berharap mereka hanya belajar semalam untuk ujian besok pagi, tapi hasilnya lulus. Memuaskan. Saya bilang ini mustahil, tapi saya sepakat jika potensi diri bisa kita lejitkan. Menjadikan proses terasa lebih ringan. Sehingga akselerasi belajar meningkat. Kapasitas serap makin besar. Kalo yg ini saya sepakat. Tapi bukan instan lho... Ingat, bukan instan.
Saya bukan pengajar,tapi saya pernah jadi pelajar. Kesibukan organisasi membuat waktu belajar saya dan para pelajar-pelajar "aktivis" tidak sebanyak seperti para pelajar "kupu-kupu"(kuliah pulang 2x). Hehehe, sebenarnya cuma modus aja ^^.
Berikut saya tuliskan, tips belajar cepat. Meningkatkan akselerasi plus kapasitas serap (mudah paham red.). Ala cheff Feri. Hehehe, tapi bukan masakan lho...
Tapi ini serius,Bermula dari pertanyaan istri saya tercinta, yang saat ini masih kuliah. "gimana sih caranya belajar biar mudah paham?" tips ini juga yang saya pakai sejak masih SMP sampai sekarang. nah, tips ini cocok juga buat kamu yang lagi persiapan UAN. Ato yang lagi benar-benar ingin belajar.
1. Niat & doa
Kenapa mesti niat?karna niat menentukan hasil yang di dapat. Kalo niat belajar kita untuk lulus ujian, ya dapatnya paling cuma sekedar lulus. Setelah itu akan menguap. Padahal sayang bila dibiarkan menguap. Karna ilmu yang sedang kita pelajari saat ini, sudah lebih dulu dipelajari oleh para penemu. Ilmu itu mereka kristalkan dalam tulisan. Sementara kita yg tinggal mempelajari saja, jangan sampai dibiarkan menguap ilmu itu dalam otak kita. Ya, separah-parahnya diendapkan lah. Kesimpulannya, niatkan untuk benar-benar memahaminya. Kemudian lengkapi dengan doa. Agar dimudahkan dalam belajar. Hanya orang-orang yang sombong yang enggan berdoa. Padahal kita tahu, kita tidak bisa apa-apa kecuali atas pertolongan ALLAH swt saja.
2. Baca & baca berulang-ulang
Bacalah!!! Begitu perintah ALLAH pada Muhammad dalam firmanNYA yang pertama. Karna memang membaca akan menambah kapasitas kita, secara ilmu maupun wawasan. Tapi kan, semakin banyak yang kita baca, semakin banyak pula yang kita lupa. Sangat manusiawi. Maka dari itu, ulangi!!! Ulangi!!! Dan ulangi!!! Sebanyak yang kita mampu. Faktanya, kita tidak akan membuka lagi buku yang sudah kita baca. Betul?! Ngaku saja.
Additional tips: saya juga seperti itu, tapi buku-buku itu saya tumpuk dimeja/tempat terbuka (yang rapi tapi ya...) supaya sewaktu-waktu bisa saya baca. Untuk me-refresh, sekaligus menjalankan fungsi mengulang. ^^
3. Buat catatan
Catatan tidak saja berfungsi untuk menorehkan inti tulisan tapi juga bisa jadi exercise, jadi ajang berlatih otak kita untuk menuangkan apa yang didapat. Serta mengembangkanya. Juga bisa jadi parameter, sejauh mana kita sudah faham materi.
Additional tips: buat yang gak suka ribet, siapkan saja kertas kosong sebelum kita belajar. Catat, kemudian sisipkan di halaman buku yang kita pelajari. Bayangkan kertas itu akan kalian bawa saat ujian nanti. Tapi jangan dibawa beneran ya... ^^ bayangkan saja. Yang lebih baik, kalian punya buku catatan sendiri.
4. Remark/tandai
Beri tanda pada hal-hal penting yang kalian temukan. Apabila terdapat banyak rumus-rumus maka ambil yang paling pokok/dasar.
Semangat mencoba!!!
Say no to cheatting!!!
Yakinlah, Nyontek atau pun cara-cara curang lainnya bukanlah sesuatu yang dapat dibanggakan. Meski dengan alasan apapun. Ingin nilai bagus, ingin menolong teman, solidaritas dll. Itu semua bukan suatu kebanggaan. Mending yuk, belajar bareng. Biar sama-sama lulus dengan nilai bagus. Itu yang membanggakan.
Terakhir, Nikmati proses
Tanamkan dalam fikiran kita, bahwa tidak ada cara yang benar-benar instan dalam belajar. Ya, dalam belajar. Dalam era yang semua serba instan, tetaplah ada ruang-ruang konvensional untuk kita berproses. Selain itu, hasil dari sebuah proses jauh lebih dihargai daripada cara-cara instan. Jadi nikmati proses.
Proses itu adalah seni. Sebuah mahakarya besar tidak dibuat dalam sekejap, tapi melalui proses yang panjang. Perlu pengorbanan waktu dan fikiran. Ijasah kalian yang nilainya pas-pasan pun bisa menjadi mahakarya apabila merupakan hasil usaha sendiri bukan dari orang lain yang bersimpati.
Tentang proses, bunda kita, bunda umat ini, telah mengajarkan sebuah makna yang sebenar-benarnya dalam berproses. Ketika bunda Hajar berlarian dari bukit shofa dan marwah. Bolak-balik sekedar untuk mencari sumber air serta makanan. Padahal beliau tahu, tidak ada apa-apa di tanah gersang itu. Keteguhanya dalam berproses hanya karna iman yang kuat, bahwa ALLAH tidak akan menyiakan usahanya. Dan adalah bentuk kesungguhanya dalam berikhtiar di hadapan Robbnya. Tapi ternyata hasil yang ALLAH janjikan malah datang dari Ismail kecil yang menangis kelaparan. Dari hentak-hentakkan kakinya terpancar air. Ya, sumber air yang tak habis hingga kini.
Jadi sekali lagi, nikmatilah proses.
Allahu a'lam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®











Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Post

- Copyright © pena|ANDA -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -